Tema 01. Keluarga Awal Kehidupan

Keberadaan Diri dan Keluarga

Identitas diri mencakup karakteristik fisik, sosial, dan psikologis seseorang. Materi ini membahas tentang pentingnya menjaga identitas diri dalam menghadapi tekanan dari lingkungan sosial yang seringkali mempengaruhi pandangan dan perilaku seseorang.

Keberagaman budaya di Indonesia juga menjadi fokus dalam materi ini, termasuk adat istiadat, bahasa, dan agama. Siswa diajarkan tentang pentingnya menghargai perbedaan dan keragaman budaya, serta membangun hubungan yang harmonis antar suku dan agama di Indonesia.

Peran keluarga dalam membangun kehidupan sosial juga menjadi perhatian dalam materi ini. Siswa akan mempelajari tentang fungsi keluarga dalam menjaga keutuhan dan stabilitas sosial, serta pentingnya membangun komunikasi yang baik dalam keluarga.

Dengan memahami materi IPS tentang Keberadaan Diri dan Keluarga ini, siswa diharapkan dapat memahami pentingnya menjaga identitas diri, menghargai perbedaan budaya, dan membangun hubungan yang harmonis dengan keluarga dan lingkungan sosial.

Mengenal Lokasi Tempat Tinggal

Kondisi Wilayah Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara daratan Asia dan Australia, serta antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Luas wilayah Indonesia mencapai sekitar 1,9 juta km persegi, menjadikannya negara terbesar keempat di dunia berdasarkan ukuran wilayahnya.

Indonesia memiliki tiga zona waktu yang berbeda, yaitu WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur). Zona waktu ini dibagi berdasarkan letak geografis Indonesia yang sangat luas.

Kondisi cuaca dan iklim di Indonesia sangat dipengaruhi oleh posisi geografisnya yang berada di daerah tropis. Indonesia memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata berkisar antara 25-27 derajat Celsius. Cuaca di Indonesia juga sangat beragam, tergantung pada musim dan lokasi geografisnya.

Kondisi geologis di Indonesia sangat kompleks karena wilayah Indonesia terletak di jalur Cincin Api Pasifik. Indonesia memiliki sejumlah gunung berapi yang aktif dan sering meletus. Selain itu, Indonesia juga memiliki sejumlah gunung yang tidak aktif dan menjadi objek wisata alam yang terkenal di dunia, seperti Gunung Bromo dan Gunung Rinjani.

Indonesia juga dikenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah, termasuk sumber daya mineral, gas, dan minyak bumi. Namun, kondisi geologis yang kompleks dan kondisi cuaca dan iklim yang beragam juga sering menjadi penyebab bencana alam di Indonesia, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan tanah longsor.

Pemahaman Lokasi Melalui Peta

Peta adalah gambaran visual dari suatu wilayah atau daerah yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi tentang lokasi, jarak, arah, dan detail topografi dari suatu wilayah atau daerah. Peta terdiri dari beberapa komponen yang dapat memberikan informasi tentang wilayah yang direpresentasikan.

Berikut adalah beberapa komponen peta yang umum ditemukan:

  • Judul: Judul peta memberikan informasi tentang wilayah yang direpresentasikan oleh peta.
  • Legenda: Legenda adalah bagian peta yang memberikan keterangan mengenai simbol-simbol atau tanda-tanda pada peta, seperti garis, warna, dan simbol lainnya.
  • Skala: Skala pada peta merupakan pengukuran yang menunjukkan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.
  • Koordinat: Koordinat pada peta digunakan untuk menunjukkan lokasi suatu titik atau wilayah pada peta. Koordinat biasanya menggunakan sistem koordinat geografis atau sistem koordinat kartografi.
    Garis Batas: Garis batas pada peta menunjukkan batas wilayah atau negara yang direpresentasikan oleh peta.
  • Relief: Relief pada peta adalah representasi bentuk topografi dari suatu wilayah atau daerah.
  • Arah Utara: Arah utara pada peta menunjukkan arah utara pada suatu wilayah atau daera

Semua komponen peta memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang akurat dan jelas tentang suatu wilayah atau daerah. Dengan memahami komponen-komponen peta, pembaca peta dapat memahami informasi yang disajikan dengan lebih baik dan akurat.

Pembuatan peta bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi dan dapat digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan. Beberapa fungsi peta antara lain: memperlihatkan letak suatu tempat dengan tempat lainnya di permukaan bumi, menunjukkan ukuran suatu objek seperti jarak dan luas daerah, menampilkan bentuk objek di permukaan bumi seperti bentuk benua dan negara, menyajikan data mengenai potensi suatu daerah, dan memudahkan suatu pekerjaan seperti perencanaan pembangunan jalan. Peta tidak hanya berwujud dalam bentuk kertas, tetapi juga digital dan telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor untuk menunjang usahanya, seperti pengembangan transportasi berbasis online, perhitungan estimasi biaya ekspedisi pengiriman barang secara cepat, perhitungan perkiraan lama waktu yang dibutuhkan untuk barang sampai pada alamat tujuan, memudahkan menemukan alamat tujuan, menyajikan berbagai alternatif jalan yang dapat dipilih agar waktu lebih efisien. Dengan demikian, peta digital mempermudah pengguna dalam menemukan lokasi tertentu dengan lebih efisien dan cepat.

Sosialisasi dalam Masyarakat

Cerita rakyat merupakan warisan nenek moyang yang turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Cerita rakyat terdiri dari tiga jenis, yaitu mitos, legenda, dan dongeng. Cerita rakyat mempunyai ciri-ciri seperti disebarkan melalui tradisi lisan, bersifat tradisional, memiliki versi-versi yang berbeda di setiap daerah, tidak memiliki pencipta yang jelas, memiliki nilai-nilai luhur, dan mempunyai logika sendiri yang membedakan dengan logika umum. Selain itu, cerita rakyat juga dapat mengajarkan nilai-nilai budi pekerti seperti keimanan, jujur, adil, bekerja keras, rendah hati, bekerja sama, keberanian, rela berkorban, tolong menolong, kerukunan, dan sebagainya. Contoh cerita rakyat yang diambil dari daerah Yapen, Papua adalah cerita tentang Batu Mamberoki dan Tindawa yang mengisahkan tentang kemenangan Mamberoki dalam peperangan melawan musuh dari daerah Wandamen dan keduanya berubah menjadi batu setelah meninggal.

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan memerlukan bantuan orang lain. Manusia memiliki keterbatasan sumber daya, sehingga saling bergantung satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral

Manusia sebagai makhluk ekonomi berusaha memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas. Namun, dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, manusia harus memperhatikan hak-hak orang lain dan norma-norma yang berlaku sebagai makhluk bermoral. Beberapa ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi yang bermoral meliputi:

  • Melakukan tindakan rasional.
  • Fokus pada pemenuhan kebutuhan diri sendiri tanpa mengabaikan norma/nilai/aturan yang berlaku.
  • Pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan.
  • Sulit merasa puas.
  • Memiliki preferensi pribadi dalam menentukan aktivitas pemenuhan kebutuhan.

Sosialisasi

Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan individu lain sepanjang hidupnya. Sosialisasi merupakan proses seumur hidup untuk mempelajari pola budaya, perilaku, dan harapan masyarakat. Sosialisasi dapat dilakukan oleh berbagai individu melalui berbagai agen sosialisasi, seperti keluarga, sekolah, kelompok sepermainan, dan media massa.

Proses Sosialisasi

Proses sosialisasi terdiri dari beberapa tahap perkembangan kognitif menurut teori Jean Piaget, seperti sensorimotor (0-2 tahun), pra-operasional (2-7 tahun), operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (11-15 tahun).

Nilai dan Norma

Nilai merupakan sesuatu yang melekat pada objek dan identik dengan perilaku manusia, sedangkan norma merupakan aturan atau cara yang diterapkan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang dianut. Norma diturunkan dari nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat dan dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu.

Agen Sosialisasi

Beberapa agen sosialisasi yang berperan dalam membentuk kepribadian individu antara lain

  • Keluarga: Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dan terpenting, yang terdiri dari keluarga inti (ayah, ibu, saudara) dan keluarga besar (kakek, nenek, paman, bibi). Keluarga mempengaruhi pembentukan kepribadian anak sejak dini.
  • Sekolah: Di sekolah, individu berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, dan menanamkan nilai kedisiplinan serta mempersiapkan peran peserta didik di masa mendatang.
  • Kelompok Sepermainan: Sosialisasi juga terjadi di antara teman sebaya, baik teman yang seumur maupun yang tidak seumur. Kelompok sepermainan dapat memengaruhi kebiasaan belajar, selera musik, sudut pandang, dan gaya berpakaian individu.
  • Media Massa: Media massa, seperti televisi, surat kabar, majalah, film, radio, dan media sosial, mempengaruhi individu dengan menyampaikan berbagai perilaku, ide, kepercayaan, dan nilai yang ada dalam masyarakat.

Pentingnya Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral

Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral penting karena

  • Membangun hubungan yang harmonis antarindividu dan masyarakat.
  • Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang individu dan masyarakat secara sehat dan bermartabat.
  • Menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
  • Mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Tanggung Jawab Individu dalam Masyarakat

Sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral, setiap individu memiliki tanggung jawab dalam masyarakat, antara lain

  • Menghargai hak dan kewajiban orang lain.
  • Menjunjung tinggi norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
  • Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan ekonomi untuk kesejahteraan bersama.
  • Menjaga lingkungan hidup dan sumber daya alam untuk keberlanjutan generasi mendatang.
  • Membangun kerjasama dan saling membantu dengan individu lain dalam memenuhi kebutuhan hidup yang seimbang.

Pendidikan Moral dan Etika

Pendidikan moral dan etika menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. Pendidikan ini membantu individu untuk:

  • Memahami nilai-nilai luhur, norma, dan etika yang berlaku dalam masyarakat.
  • Membentuk karakter individu yang baik, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama.
  • Mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan kehidupan.
  • Menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bermanfaat bagi kehidupan bersama

Peran Masyarakat dalam Membentuk Manusia Bermoral

Masyarakat memiliki peran penting dalam membentuk manusia bermoral, di antaranya

  • Menyampaikan nilai-nilai, norma, dan etika yang berlaku kepada anggota masyarakat melalui proses sosialisasi.
  • Menyediakan fasilitas dan lingkungan yang kondusif untuk pembentukan karakter individu yang baik dan bermoral.
  • Membantu mengatasi masalah sosial yang berkaitan dengan moral dan etika, seperti kenakalan remaja, tindak kriminal, dan lain-lain.
  • Menciptakan budaya saling menghargai dan toleransi antar anggota masyarakat yang beragam latar belakang

Mengatasi Masalah Moral dan Etika

Untuk mengatasi masalah moral dan etika dalam masyarakat, diperlukan langkah-langkah seperti:

  • Pendidikan moral dan etika yang komprehensif dan berkesinambungan, mulai dari keluarga, sekolah, hingga lingkungan masyarakat.
  • Peran serta pemerintah dalam mengawasi dan mengatur tayangan media massa yang berkaitan dengan moral dan etika.
  • Pembinaan dan pengawasan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan dalam menjaga moral dan etika anggota masyarakat.
  • Keterlibatan individu dan masyarakat secara aktif dalam menjaga dan memperbaiki moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis-jenis Nilai

Nilai Material: Segala hal yang bermanfaat bagi jasmani manusia, seperti makanan dan pakaian.
Nilai Vital: Segala hal yang digunakan manusia untuk kegiatan atau aktivitas, seperti jaring untuk nelayan dan payung ketika musim hujan.
Nilai Kerohanian: Segala sesuatu yang bermanfaat bagi rohani manusia, meliputi:

  • Nilai Kebenaran: Bersumber dari unsur akal manusia.
  • Nilai Keindahan: Berasal dari perasaan dan estetis manusia.
  • Nilai Kebaikan/Moral: Berasal dari kehendak atau kemauan manusia.
  • Nilai Religius: Merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan mutlak.

Jenis-jenis Norma

  • Norma Agama: Aturan yang menata kehidupan manusia yang bersumber dari Tuhan.
  • Norma Kesusilaan: Berasal dari hati nurani yang dipraktikkan secara berulang dan menjadi kebiasaan.
  • Norma Kesopanan: Berisi aturan yang menjadi panduan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan sopan santun dalam masyarakat.
  • Norma Hukum: Aturan yang dibuat lembaga-lembaga resmi tertentu, seperti lembaga pemerintah suatu negara.

Peranan Nilai dan Norma

  • Mengatur kehidupan masyarakat untuk membentuk pola perilaku yang tidak merugikan atau merusak tatanan dalam masyarakat.
  • Menyeimbangkan hak dan kewajiban dalam masyarakat.
  • Nilai berfungsi sebagai alat motivasi dan kontrol sosial, sementara norma merupakan pedoman bagi individu untuk berlaku di dalam masyarakat.