
Jenis-jenis Lampu di Sekitar Kita – Tentunya kalian sudah tidak asing lagi dengan benda yang bernama lampu. Benda yang setiap harinya digunakan sebagai penerangan saat matahari sudah mulai tenggelam. Saat hari hari mulai petang setiap rumah akan menyalakan lampu untuk menerangi lingkungan rumah. Jalan raya pun akan terlihat sangat indah dengan tebaran cahaya lampu di malam hari.
Tahukah kalian bahwa dahulu lampu hanya tersedia dalam bentuk lampu pijar (Incandescent) saja. Namun kini lampu telah berevolusi menjadi lampu pendar (Fluorescent) dan lampu LED (Light-emitting diodes).
Mungkin kalian masih penasaran dengan perbedaan dari ketiga jenis lampu tersebut. Nah, inilah Jenis-jenis Lampu di Sekitar Kita berikut dengan penjelasannya:
1. Lampu Pijar
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak akibat teroksidasi.

Saat lampu dinyalakan, arus listrik memanaskan filamen hingga suhu 2.200 derajat celsius hingga filamen berpijar. Supaya panas terkonsentrasi di sekitar filamen, tungsten ditempatkan dalam bola lampu kedap udara.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk dan tersedia untuk tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 hingga 300 volt. Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Berikut kekurangan dan kelebihan dari lampu pijar:
Kekurangan:
a. Lumen per watt rendah (15 lumen per watt)
b. Umur lampu pendek (750-1000) jam atau 4 bulan untuk pemakaian 8 jam/hari, makin rendah watt makin pendek umurnya.
c. Untuk negara tropis, panas dari lampu akan menambah beban pendingin AC.
d. Warna cenderung memberikan kesan hangat dan kurang sejuk.
e. untuk menghasilkan cahaya lebih terang butuh energi listrik besar sehingga hanya cocok untuk kebutuhan pencahayaan rendah.
Kelebihan:
a. Ukuran filamen kecil, maka sumber cahaya dapat sebagai titik sehingga pengaturan distribusi cahaya mudah.
b. Perlengkapan sangat sederhana sehingga dapat ditangani dengan sederhana pula.
c. Pemakaian sangat luwes.
d. Biaya awal rendah.
e. Pengaturan intensitas cahaya dengan bantuan dimmer bisa redup sampai terang.
f. Mudah menyala.
g. Tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban.
2. Lampu Pendar
Salah satu jenis lampu lucutan gas yang menggunakan daya listrik untuk mengeksitasi uap raksa.Uap raksa yang tereksitasi itu menghasilkan gelombang cahaya ultraungu yang pada gilirannya menyebabkan lapisan fosfor berpendar dan menghasilkan cahaya kasatmata. Lampu pendar mampu menghasilkan cahaya secara lebih efisien daripada lampu pijar.
Lampu pendar dikenal dalam dua bentuk utama, yang pertama berbentuk tabung panjang atau yang umum dikenal dengan lampu TL (tubular lamp) atau lampu neon dan yang kedua berukuran lebih kecil dengan tabung ditekuk menyerupai spiral disebut dengan sebutan lampu hemat energi (LHE).

Saat lampu dialiri listrik, elektroda pada ujung tabung lampu pendar memancarkan elektron bebas. Elektron itu akan mengionisasi gas argon dalam tabung bertekanan rendah. Arus listrik membuat elektron bebas dan ion gas argon bergerak cepat dari satu elektroda ke elektroda lain. Arus listrik juga mengubah merkuri dalam tabung dari cair jadi gas. Proses itu akan membuat partikel bergerak (elektron dan ion) bertabrakan dengan atom merkuri. Akibatnya, elektron merkuri tereksitasi, turun ke tingkat energi lebih stabil dan melepaskan energi dalam bentuk foton atau cahaya ultraviolet.
Selanjutnya, cahaya ultraviolet akan mengeksitasi atom fosfor pada lapisan dalam tabung. Fosfor itu pula yang memberi warna putih tabung. Pada proses eksitasi lanjutan itu akan dihasilkan cahaya tampak putih terlihat mata.
Berikut kekurangan dan kelebihan dari lampu pendar:
Kekurangan:
a. Mengandung merkuri yang beracun
b. Membangkitkan cahaya ultra violet yang membahayakan
c. Mengeluarkan beberapa gas karsinogen
Kelebihan:
a. Menghasilkan intensitas cahaya lebih baik dari lampu pijar, 67 lumen per watt
b. Usia rata-rata lampu lebih lama, 8.500-10.000 jam.
3. Lampu LED
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving.
Penelitian lampu LED dimulai 1960-an dengan menghasilkan lampu LED merah dan hijau. Baru pada 1990-an, LED biru hadir. Temuan atas LED biru itulah yang membuat ilmuwan Jepang Isamu Akasaki, Hiroshi Amano, dan Shuji Nakamura dianugerahi hadiah Nobel Fisika 2014.

Sumber pencahayaan lampu LED berasal dari dioda berupa semikonduktor dari material padat dan mampu mengalirkan arus listrik. Energi yang dilepaskan dari gerakan elektron dalam semikondutor itulah yang akan menghasilkan cahaya. Saat listrik dialirkan, elektron bebas dari bagian negatif semikonduktor yang diperkaya elektron bebas mengalir ke bagian positif. Saat bersamaan, lubang elektron pada bagian positif bergerak ke bagian negatif.
Gerakan itu membuat elektron bebas jatuh ke lubang elektron. Akibatnya, elektron turun ke tingkat energi yang lebih stabil dan melepaskan foton/cahaya. Kian tinggi energi foton yang dihasilkan, cahaya yang dihasilkan kian tinggi frekuensinya atau panjang gelombangnya.
Oleh karena itu, warna cahaya yang diperoleh lampu LED bergantung pada campuran materi penyusun diodanya. Misalnya, campuran aluminium, galium, dan arsenik akan menghasilkan cahaya merah. Perpaduan indium, galium, dan nitrida memberi warna biru. Bermacam warna dan bentuk dapat disesuaikkan dengan kebutuhan dan fungsinya.
Berikut kekurangan dan kelebihan dari lampu LED:
Kekurangan:
a. Ukuran LED sangat kecil, luasnya kurang dari 1 milimeter persegi
b. Proses produksi yang rumit membuat harga lampu LED masih mahal
c. Rentan dengan temperatur tinggi yang akan membuatnya terlalu panas dan gagal beroperasi
d. Membutuhkan arus listrik yang stabil dan pemasangan sirkuit listrik secara tepat
Kelebihan:
a. Efisien
b. Usia pakai lebih lama hingga 50.000 jam
c. Setiap 1 watt listrik mampu menghasilkan cahaya berintensitas 70-100 lumen
d. Memungkinkan ditempatkan pada berbagai sirkuit elektronik untuk beragam pencahayaan
e. Sebagai pengganti sinar matahari untuk menumbuhkan tanaman dalam ruang
Jenis-jenis Lampu di Sekitar Kita bisa kalian pelajari lebih lanjut dalam materi Fisika pada SMA dan Elektronika pada SMK. Jika kalian berminat mempelajari Jenis-jenis Lampu di Sekitar Kita lebih lanjut, kalian bisa mendaftar les Fisika di Gama Cendekia Learnesia dengan menghubungi admin. Nah, setelah kalian mengetahui Jenis-jenis Lampu di Sekitar Kita dan dapat membedakan dari ketiga lampu tersebut diharapkan akan lebih bijak lagi dalam memilih lampu sesuai dengan kebutuhan. Apapun kebutuhannya usahakan tetap ramah lingkungan ya…
